Posting singkat semoga padat dan bermanfaat: Bagi yang sedang mempelajari Bahasa Asing, salah satunya Bahasa Inggris, vocabulary adalah salah satu elemen penting yang harus dipelajari.
Karena hakikatnya, pengetahuan bahasa tanpa pemahaman vocabulary yang cukup sama saja tak pernah mempelajari apa-apa (baca:Pentingnya mempelajari vocabulary).
Kata, frase, kalimat, dan semua teks dalam Grammar, writing, reading, speaking, listening dan skills bahasa lainnya semua pasti ada vocabulary didalamnya.
Namun begitu, mempelajari kosakata bahasa Inggris juga ternyata tidak mudah, ada saja beberapa hal yang membuat vocabulary sulit dipelajari. Berikut saya kutipkan pendapat Thornbury (2002:27-28) tentang beberapa hal yang membuat vocabulary sulit dipelajari:
a. Pronunciation
Research shows that words that are difficult to pronounce are more difficult to learn. Potentially difficult words will typically be those that contain sounds that are unfamiliar to some group of learners.
Penelitian menunjukkan bahwa kata-kata yang sulit diucapkan cenderung lebih sulit untuk dipelajari. Kata-kata yang berpotensi sulit biasanya mengandung bunyi yang tidak dikenal oleh beberapa kelompok pembelajar.
b. Spelling
Sound-spelling mismatches are likely to be the cause of errors, either of pronunciation or of spelling, and can contribute to a word’s difficulty.
Ketidaksesuaian antara bunyi dan ejaan sering menjadi penyebab kesalahan, baik dalam pengucapan maupun penulisan, yang dapat meningkatkan kesulitan sebuah kata.
c. Length and complexity
Long words seem to be no more difficult to learn than short ones. But as a rule of thumb, high frequency words tend to be short in English, and therefore the learner is likely to meet them more often, a factor favoring their ‘learnability’.
Tampaknya kata-kata panjang tidak lebih sulit dipelajari dibandingkan kata-kata pendek. Namun, secara umum, kata-kata yang sering muncul dalam bahasa Inggris cenderung pendek, sehingga pembelajar lebih sering menemui kata-kata tersebut, yang mendukung kemudahan belajar mereka.
d. Grammar
Also problematic is the grammar associated with the word, especially if this differs from that of its L1 equivalent.
Tata bahasa yang menyertai kata juga bisa menjadi masalah, terutama jika berbeda dengan tata bahasa padanan dalam bahasa pertama (L1) pembelajar.
e. Meaning
When two words overlap in meaning, learners are likely to confuse them.
Ketika dua kata memiliki makna yang tumpang tindih, pembelajar cenderung bingung membedakannya.
f. Range, connotation and idiomaticity
Words that can be used in a wide range of contexts will generally be perceived as easier than their synonyms with a narrower range. Words that have style constraints, such as very informal words may cause problems. Finally, words or expressions that are idiomatic will generally more difficult than words whose meaning is transparent.
Kata-kata yang dapat digunakan dalam berbagai konteks umumnya dianggap lebih mudah daripada sinonimnya yang hanya digunakan dalam konteks terbatas. Kata-kata dengan batasan gaya, seperti kata-kata yang sangat informal, dapat menimbulkan masalah. Terakhir, kata atau ungkapan idiomatik umumnya lebih sulit dibandingkan kata-kata dengan makna yang transparan.
Mungkin cukup segitu aja karena saya kan sudah bilang posting ini singkat, semoga padat dan bermanfaat, dan maaf kali ini belum bisa diterjemahkan (pura-pura males padahal ga bisa hehe). Semoga dengan mengetahui hal-hal yang membuat vocabulary sulit dipelajari tadi, kita bisa sama-sama meningkatkan kemampuan vocabulary bahasa kita masing-masing, ups ngawur, maksudnya bahasa yang sedang kita pelajari agar lebih mudah memahaminya.
Referensi
Thornbury, Scott. (2002). How to Teach Vocabulary. Pearson Education Limited.